Hari hari hitam putih yang terselip abu
Ia tetap melangkah dengan telapak itu.
Walau dikala kelabu.
Sampai sinar datang menyerbu.
Ia tetap beradu.
Bisikan angin sang pembawa rindu.
Pertanda ia sudah terlalu jauh.
Tetap pergi berkeliling sendu.
Dengan telapak begitu lusuh.
Ia tetap beradu.
Menyiksa bukan yang ia mau.
Karena satu hal yang ia tahu.
Usaha memang penyiksa waktu.
Namun lagi lagi ia tetap beradu.
-Pria berlangkah nestapa-
Ia tetap melangkah dengan telapak itu.
Walau dikala kelabu.
Sampai sinar datang menyerbu.
Ia tetap beradu.
Bisikan angin sang pembawa rindu.
Pertanda ia sudah terlalu jauh.
Tetap pergi berkeliling sendu.
Dengan telapak begitu lusuh.
Ia tetap beradu.
Menyiksa bukan yang ia mau.
Karena satu hal yang ia tahu.
Usaha memang penyiksa waktu.
Namun lagi lagi ia tetap beradu.
-Pria berlangkah nestapa-
Komentar
Posting Komentar