Hujan berjatuhan secara berirama.
Sembari berfikir hal hal sederhana.
Bermandikan musik penyejuk jiwa.
Mendadak hati bertanya "Mengapa?"
Terlintas kejahatan dunia yang pernah dirasa.
Membuat segala pelik berkumpul manja.
Sakit. Sesak. Menjadi rasa yang terbiasa.
Sebenarnya apa yang dipinta nurani?
Mereka selalu merasakan infeksi.
Bukan sekedar infeksi. Infeksi butuh penawar sakti.
Benar. Tiada yang sesakti kata "dihargai"
Semua yang diinginkan sukma hanya kata sederhana ini.
Sudah banyak siksa akibat dari "dihargai" yang pergi.
Apakah meminta "Dihargai" lebih dari sekedar egoisme diri?
Akupun tak mengerti.
Sesulit itukah wahai para penghuni bumi?
Mereka tak tahu rasa pertarungan berujung kematian.
Mereka tak tahu sulitnya memanggil kebangkitan.
Mereka tak tahu rasanya membusuk ingin akhiri kehidupan.
Mereka tak tahu makna perjuangan.
Mereka tak tahu siksa merindukan.
Mereka hanya penyembah kebahagiaan.
Tapi. Terakhir. Terima kasih Tuhan.
Perlahan. Kau menjawab permintaan.
Akhirnya. Aku bisa terlahir kembali menyambut kebahagiaan.
Walau sederhana. Aku tahu inilah akhir penantian. Aku siap kembali merasakan perjuangan wahai kebahagiaan :)
Sembari berfikir hal hal sederhana.
Bermandikan musik penyejuk jiwa.
Mendadak hati bertanya "Mengapa?"
Terlintas kejahatan dunia yang pernah dirasa.
Membuat segala pelik berkumpul manja.
Sakit. Sesak. Menjadi rasa yang terbiasa.
Sebenarnya apa yang dipinta nurani?
Mereka selalu merasakan infeksi.
Bukan sekedar infeksi. Infeksi butuh penawar sakti.
Benar. Tiada yang sesakti kata "dihargai"
Semua yang diinginkan sukma hanya kata sederhana ini.
Sudah banyak siksa akibat dari "dihargai" yang pergi.
Apakah meminta "Dihargai" lebih dari sekedar egoisme diri?
Akupun tak mengerti.
Sesulit itukah wahai para penghuni bumi?
Mereka tak tahu rasa pertarungan berujung kematian.
Mereka tak tahu sulitnya memanggil kebangkitan.
Mereka tak tahu rasanya membusuk ingin akhiri kehidupan.
Mereka tak tahu makna perjuangan.
Mereka tak tahu siksa merindukan.
Mereka hanya penyembah kebahagiaan.
Tapi. Terakhir. Terima kasih Tuhan.
Perlahan. Kau menjawab permintaan.
Akhirnya. Aku bisa terlahir kembali menyambut kebahagiaan.
Walau sederhana. Aku tahu inilah akhir penantian. Aku siap kembali merasakan perjuangan wahai kebahagiaan :)
Komentar
Posting Komentar