FILOSOFI ALIEN
Kedua alien itu bercengkrama sembari nongkrong diatas ufo itu ditemani secangkir kopi panas.
"Tidakkah asyik melihat mereka seperti itu?" seraya menunjuk ke arah planet beroksigen itu.
"Iya, apakah tidak bosan mereka memberi kita hiburan seperti ini? seperti melihat episode yang sama diulang kembali. Tetap saja diperbudak keinginan, haus kekuasaan dan dihancurkan oleh ketamakan. Begitu saja terus sampai saudara kita si dajjal rumah sebelah itu mampir ke planet itu" balas rekannya itu
"Kita saja masih sembunyi sembunyi. Mereka malah tidak malu mengumbar keburukan serta keegoisan mereka itu. Mereka saling berlomba menampakkan diri ke permukaan hanya untuk diakui. Sedangkan kita. Harus sembunyi sembunyi, merasakan gelapnya kesendirian. Tidak ada yang mau menerima keberadaan kita. Dibuang sana sini. Sekalinya kita ketemu seseorang yang tepat. Kita dimanfaatkan mereka untuk mencari ketenaran. Capek ya jadi alien... " keluh alien yang berbadan besar itu
"Setidaknya kita sempat jadi bintang film. Sempat bersinar. Masih banyak kok yang sayang sama kita. Masih banyak yang peduli dan mau ketemu kita. Syukuri sekitarmu. Segala kebaikanmu dimanfaatkan? Tak apa. Setidaknya kau tak kenal lelah jadi alien baik. Dan artinya kamu juga bermanfaat bagi sekitarmu. Harusnya kau bersyukur" Jawab rekannya dengan nada motivator
"Tapi apa kau tidak lelah tidak dihargai? Selalu dimusuhi, disalahkan. Padahal kau hanya hidup dan mencari kebahagiaan?"
"Tentu saja lelah wahai temanku. Tapi itulah hidup. Ada yang beda ada yang sama. Ada baik dan buruk. Tetaplah baik. Walau terkadang kebaikanmu dibalas keburukan. Lelah memang tak dihargai, namun inilah kita. Diciptakan perbedaan biar tak timbul kejenuhan dalam segala persamaan. Diciptakan agar jiwa saling mengerti itu tumbuh. Bukan malah ego menang sendiri"
"Kau memang temanku."
"Baiklah. Ayo pulang" sembari memanasi ufonya
-FILOSOFI ALIEN-
end
Komentar
Posting Komentar